This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Senin, 11 Maret 2013

Kapal Landing Platform Dock





KRI Tanjung Dalpele salah satu kapal dari jenis LPD
Sebuah Landing Platform Dock atau LPD (juga dikenal sebagai Amphibious Transport Dock) adalah sebuah kapal perang amfibi yang meluncurkan, membawa dan mendaratkan elemen kekuatan darat untuk misi-misi perang gerak cepat. Kapal-kapal ini umumnya dirancang untuk membawa pasukan ke zona pertempuran lewat laut dan memiliki kemampuan membawa kekuatan udara terbatas (biasanya helikopter).
TNI-AL (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut) telah memiliki tiga kapal LPD dalam armadanya, yakni KRI Tanjung Dalpele (972), KRI Makassar (590) dan KRI Surabaya (591) dan direncanakan menerima dua buah LPD kelas makassar lagi pada tahun 2009.

Kapal Peti kemas

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook icon.svg Facebook
[tutup]

The Colombo Express, salah satu kapal peti kemas yang terbesar yang dioperasikan oleh Hapag-Lloyd dari Jerman
Kapal peti kemas (Inggris: containership atau celullarship) adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu sendiri.
  • Kapal Berbendera Indonesia
Aktivitas kapal peti kemas di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970-an. Kapal khusus peti kemas termodern pertama yang berbendera Indonesia adalah KM Gloria Express yang panjangnya 120m dan lebar 17,8m, milik Perusahaan Pelayaran Samudra PT Gesuri Lloyd, berbobot mati 7.670 DWT. Kapal ini buatan Ship Building & Engineering Ltd yang disainnya dari Jerman, dengan pelayaran perdana 12 Mei 1980 dari Tanjung Priok-Hongkong-Busan(Korea)-Tokyo-Kobe-Osaka(Jepang)-Keelung(Taiwan) dan kembali ke Indonesia. Nakhoda pertamanya adalah Kapten Moniaga.
  • Derek Raksasa (Giant Crane)
Derek raksasa yang berdaya angkut 50 Ton untuk bongkar muat ke kapal peti kemas, pertama kali dipasang di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 10 Juli 1977 buatan Jepang sebanyak 2 unit.

Kapal Barang


Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini menyusuri lautan dan samudra dunia setiap tahunnya - memuat barang-barang perdagangan internasional. Kapal kargo pada umumnya didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran.
Jenis-jenis pengangkutan kargo termasuk kapal kontainer dan pengangkutan massal.
Catatan terawal mengenai aktivitas pengangkutan laut menyebut pengangkutan barang-barang untuk perdagangan; bukti-bukti sejarah dan arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah meluas pada awal abad ke-1 SM. Keinginan untuk mengoperasikan rute perdagangan untuk jarak yang lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi perbaikan dalam desain kapal pada masa Zaman Pertengahan.
Sebelum pertengahn abad ke-19, kasus-kasus pembajakan mengakibatkan kapal-kapal harus dipersenjatai, kadang dengan berat, seperti pada kasus Galleon Manila dan East Indiamen.
Pembajakan masih sering terjadi di lautan sekitar Asia, terutamanya di Selat Malaka. Pada tahun 2004, pemerintah negara-negara yang berbatasan dengan selat ini - Singapura, Indonesia dan Malaysia setuju untuk memberikan perlindungan lebih kepada kapal-kapal yang melintasi selat tersebut.

Kapal Pesiar



Kapal pesiar MS Freedom of the Seas di Pelabuhan Hamburg
Kapal pesiar (bahasa Inggris: cruise ship atau cruise liner) adalah kapal penumpang yang dipakai untuk pelayaran pesiar. Penumpang menaiki kapal pesiar untuk menikmati waktu yang dihabiskan di atas kapal yang dilengkapi fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. Sebagian kapal pesiar memiliki rute pelayaran yang selalu kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Lama pelayaran pesiar bisa berbeda-beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan tidak kembali ke pelabuhan asal keberangkatan.
Kapal pesiar berbeda dengan kapal samudra (ocean liner) yang melakukan rute pelayaran reguler di laut terbuka, kadang antar benua, dan mengantarkan penumpang dari satu titik keberangkatan ke titik tujuan yang lain. Kapal yang lebih kecil dan sarat air kapal yang lebih rendah digunakan sebagai kapal pesiar sungai.

Kapal Galiung

Lukisan kapal galiung Belanda.
Kapal galiung Spanyol (lukisan Albrecht Dürer).
Galiung atau galiun adalah kapal layar besar yang memiliki dek bertingkat-tingkat, dan umumnya dipakai oleh negara-negara Eropa dari abad ke-16 hingga abad ke-18. Ketika dipakai untuk berdagang maupun untuk berperang, galiung umumnya dilengkapi dengan meriam jenis demiculverin.
Galiung merupakan perkembangan dari kapal layar berukuran kecil yang disebut caravela, atau kapal bertiang layar 3 atau 4 yang disebut carraca dalam bahasa Spanyol atau nau dalam bahasa Portugis (carraca dan nau, keduanya berarti kapal).[1][2] Galiung dipakai untuk pelayaran jarak jauh di samudra. Bagian haluan yang dibuat lebih rendah dan lambung kapal yang diperpanjang, menghasilkan tingkat stabilitas di air yang tidak dimiliki kapal model sebelumnya. Berkurangnya tahanan angin pada bagian depan menghasilkan kapal yang lebih cepat dan kemampuan bermanuver yang lebih baik. Galiung berbeda dari kapal model sebelumnya, terutama karena bentuk kapal yang lebih panjang, lebih rendah, dan lebih sempit. Kapal ini juga memiliki buritan berbentuk persegi dan bukan melengkung. Bagian haluan memiliki moncong atau hidung yang menonjol jauh ke depan di bawah haluan. Di Portugal waktu itu, kapal ukuran sangat besar (sering di atas 1.000 ton) biasanya dibangun dengan model carraca, sementara sebagian besar kapal berbobot di bawah 500 ton dibangun dengan model galiung. Meskipun demikian, kapal galiung terbesar yang disebut galiung Manila dapat berukuran hingga 2.000 ton. Persenjataan kapal carraca cenderung lebih ringan, dan kapal jenis ini umumnya dipakai sebagai kapal barang. Sebaliknya, galiung adalah kapal perang serbaguna, lebih kuat, membawa persenjataan berat, namun biaya pembangunan lebih murah (harga 5 galiung kira-kira setara dengan 3 carraca. Oleh karena itu, galiung cocok digunakan sebagai kapal kargo sekaligus kapal perang.
Galiung sepenuhnya mengandalkan layar sebagai sumber tenaga. Kapal ini memiliki 3 hingga 5 tiang layar, dan sebuah layar segitiga (layar latin) yang terpasang pada tiang terakhir (biasanya tiang ketiga). Kapal galiung dipakai untuk keperluan militer dan perdagangan. Spanyol terkenal dengan konvoil armada kapal galiung yang disebut armada harta Spanyol dan galiung Manila. Galiung begitu serbaguna, setelah selesai dipakai berperang, sebuah kapal dapat dipakai berdagang. Satu kapal galiung dapat berganti-ganti peran sepanjang usia pakai kapal tersebut. Selama dua setengah abad, galiung merupakan prototipe dari semua kapal dengan tiga tiang layar atau lebih, dan dilengkapi layar persegi, termasuk kapal model full rigged ship.
Kapal-kapal perang utama dari armada Spanyol dan armada Inggris yang saling bermusuhan, bertempur dalam perang laut bersejarah pada tahun 1588. Ketika itu, Armada Spanyol yang terdiri dari kapal-kapal galiung dikalahkan oleh armada Inggris yang terdiri dari kapal-kapal galiung yang disederhanakan (disebut kapal galiung razee) oleh pembuat kapal Inggris bernama Sir John Hawkins. Meskipun demikian, galiung Spanyol yang berukuran besar—sebagian besar dirancang sebagai kapal angkut untuk pelayaran samudra yang memakan waktu lama—terbukti sulit dihancurkan dalam pertempuran serta tahan dari badai besar dalam pelayaran pulang, dan sebagian di antaranya selamat tiba kembali di Spanyol.

Kapal Viking


Kapal Viking adalah kapal yang dibuat di zaman Viking pada tahun 1000 S.M. di Eropa Utara. Kapal-kapal di zaman Viking terkenal mampu berlayar dengan cepat di sungai maupun di laut. Ciri khasnya adalah adanya lambang kepala naga di depan kapal. Lambang itu menggambarkan bangsa Viking yang tidak mengenal rasa takut.
Kemampuan membuat kapal Viking adalah kemampuan turun-temurun. Para pembuat kapal Viking tidak menggunakan gambar desain kapal saat bekerja. Kapal Viking terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan berasal dari pohon ek, cemara, ash, atau elm. Untuk kapal besar, kayu yang digunakan adalah kayu pohon ek. Pohon ek adalah pohon yang kuat dan dianggap suci oleh bangsa Viking.

 
Free Car 6 Cursors at www.totallyfreecursors.com